IQNA

Surah-Surah Alquran/ 112

Sebuah Surah untuk Menyifati Allah swt

9:55 - September 07, 2023
Berita ID: 3478888
TEHERAN (IQNA) - Dalam Alquran terdapat berbagai surah dan ayat yang menggambarkan Tuhan, namun surah Al-Ikhlas yang merupakan surah pendek memberikan gambaran lengkap tentang Tuhan.

Surah keseratus dua belas Alquran disebut Al-Ikhlas. Surah ini berada di juz ketiga puluh dengan 4 ayat. Al-Ikhlas, yang merupakan surah Makkiyah, adalah surah kedua puluh dua yang diturunkan kepada Nabi Islam.

Nama lain surah ini adalah At-Tauhid. Mengenai alasan penamaan ini disebut At-Tauhid karena menggambarkan Tuhan itu Esa, dan karena memperhatikan kandungannya, menyucikan manusia dari kemusyrikan, dan setelah itu manusia diselamatkan dari api Neraka, karenanya disebut Al-Ikhlas.

Mengenai alasan turunnya surah ini disebutkan bahwa kaum musyrik meminta Nabi Islam (saw) untuk menggambarkan Tuhan. Surah ini diturunkan sebagai jawaban atas permintaan mereka, yang merupakan gambaran singkat namun lengkap tentang Tuhan.

Dalam ayat pertama surah ini disebutkan: "Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.” “Ahad” artinya zat yang tidak dapat dihitung dan diperbanyak, dan sifat ini hanya digunakan untuk Allah swt semata.

Pada ayat kedua disebutkan sifat khusus bagi Tuhan: “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” "Shamad" berarti tidak adanya kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan orang lain. Semua makhluk tertuju kepada-nya dan memenuhi kebutuhan mereka melalui Dia, dan hanya Tuhan yang memiliki kualitas ini.

Disebutkan dalam ayat ketiga: “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan.” Dilahirkan atau lahir ke dunia adalah sesuatu yang dapat terbagi dan tidak dapat dibayangkan tanpa komposisi, dan setiap komposisi membutuhkan bagian-bagiannya masing-masing sedangkan Tuhan itu "Ahad" dan "Shamad" dan tidak mempunyai istri dan tidak mempunyai anak adalah sebagian dari kriteria dua sifat tersebut.

Pada ayat terakhir ditegaskan bahwa Tuhan tidak mempunyai kesetaraan:

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.

Menurut ayat ini, tidak ada makhluk yang setara dengan Tuhan dalam hakikat, sifat atau kemampuannya dan tidak memiliki kemiripan. Hal ini dikarenakan jika seseorang seperti Tuhan baik sifat maupun perbuatannya, maka ia tidak membutuhkan Tuhan, sedangkan menurut definisi sifat “Shamad”, semua makhluk merasakan kebutuhan akan Tuhan. (HRY)

 

captcha