IQNA

Surah-Surah Alquran/ 102

Menggambarkan Perlombaan Tidak Berharga Manusia dalam Surah At-Takatsur

14:45 - August 06, 2023
Berita ID: 3478736
TEHERAN (IQNA) - Manusia berusaha menambah harta miliknya agar merasa lebih unggul dari orang lain; Upaya ini menyebabkan seseorang mengikuti perlombaan tanpa dikehendaki; Perlombaan tidak berharga yang menjauhkan manusia dari tujuan utama.

Surat ke-102 dalam Alquran disebut At-Takatsur. Surah dengan 8 ayat ini berada di juz 30. At-Takatsur yang merupakan salah satu surah Makkiyah, adalah surah ke-16 yang diturunkan kepada Nabi Islam.

Kata Takatsur berarti membual tentang kekayaan dan kehebatan, dimana kata ini muncul di ayat pertama, dan karena itulah surah ini disebut At-Takatsur.

Kata Takatsur disebutkan dua kali dalam Alquran; di ayat pertama surah At-Takatsur dan di ayat 20 surah Al-Hadid. Dalam beberapa tafsir, At-Takatsur diartikan melanjutkan sesuatu. Oleh karena itu, yang dicela dalam surah At-Takatsur adalah terus menerus menyombongkan diri dan bersaing untuk mengumpulkan kekayaan dan memperoleh status sosial.

Isi surah ini adalah menyalahkan orang yang saling bersaing karena masalah yang tidak berharga; kemudian memperingatkan tentang masalah hari kiamat dan api neraka serta mengingatkan bahwa pada hari kiamat mereka akan ditanyai tentang nikmat yang telah diberikan kepada manusia.

Surah At-Takatsur menegur orang yang berlomba-lomba mengumpulkan harta, anak, teman dan sahabat; perilaku yang menjauhkan mereka dari Tuhan dan kebahagiaan sejati. Surah ini juga mengancam bahwa orang-orang seperti itu akan segera melihat hasil dari hiburan mereka yang sia-sia dan dalam waktu dekat mereka akan ditanyai tentang nikmat yang telah diberikan kepada mereka.

Surah ini mengacu pada suku-suku yang biasa menghitung kekayaan dan populasi sukunya untuk menunjukkan keunggulannya terhadap yang lain dan bangga dengan masalah ini. Bahkan untuk menambah jumlah orang dalam suku tersebut, mereka pergi ke kuburan dan menghitung kuburan orang mati dari masing-masing suku.

Menurut apa yang disebutkan dalam surah ini, hiburan dan lomba-lomba yang sia-sia ini menyebabkan manusia menjauh dari mengingat Allah, Hari Kebangkitan, dan tujuan utama manusia.

Menurut beberapa mufasir, kedua ayat ini mengulang dan menekankan hal yang sama, dan keduanya menginformasikan tentang siksaan yang menanti orang-orang yang sombong.

Sementara sebagian ahli tafsir menganggap ayat pertama sebagai isyarat akan siksa kubur dan siksaan yang dialami seseorang setelah kematian, dan ayat kedua sebagai isyarat akan siksaan hari kiamat.

Dari surah ini, kita dapat menyimpulkan bahwa penyebab utama kesombongan dan pamer adalah ketidaktahuan akan pahala dan siksa Allah serta kurangnya iman pada Hari Kebangkitan. Juga, ketika orang menghadapi kegagalan dan kelemahan, mereka cenderung menyombongkan diri dan kesombongan palsu. (HRY)

captcha