Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari harian The Siasat Daily, para partisipan dalam pertemuan Jamaah El-Islami yang diselenggarakan pada Minggu (17/4) mengumumkan, kaum muslimin dan organisasi-organisasi Islam harus saling bersatu dalam kondisi dimana pasukan-pasukan anti Islam berupaya untuk menghancurkan persatuan kaum muslim lewat konflik sektarian.
Khaja Arifuddin, amir Jamaah El-Islami wilayah Andhra Pradesh dan Odisha (Orissa) di India mengatakan, hanya dengan toleransi agama kemajuan dan suasana damai dapat diharapkan.
Khaja Arifuddin mengatakan, selama umat muslim tidak bergerak untuk menghilangkan kesalahpahaman, maka problem akan terus dihadapi. Ada kebutuhan mendesak untuk memperkenalkan orisinalitas agama Islam.
Ilyas Khan pemimpin lain Jamaah El-Islami India juga membahas tentang kedudukan dan urgensitas keluarga dalam Islam dan mengatakan, Rasulullah (Saw) tidak menerima kelaliman terhadap wanita.
"Para wanita dalam keluarga muslim mengemban tanggung jawab dan diantaranya adalah mendidik anak-anak sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Islam serta memperkenalkan Islam kepada mereka,” lanjutnya.
Demikian juga, Ilyas Khan mendukung para muslimah untuk membaca Al-Quran dan juga memberikan beberapa tanggung jawab berhubungan dengan rumah kepada anak-anak untuk menambah rasa tanggung jawab mereka.
Jamaah El-Islami India memutuskan, untuk mengadakan pertemuan rutin setiap tiga bulan sekali, dengan mengambil langkah-langkah khusus dalam rangka publikasi ajaran-ajaran Islam dan menambah pengetahuan di kalangan kaum muslimin.