IQNA

Walikota Belanda Serukan Larangan Pembakaran Alquran di Negara Ini

2:38 - January 28, 2024
Berita ID: 3479548
IQNA - Walikota Arnhem-Belanda, menyerukan pelarangan pembakaran Alquran di negeri ini, menyebut fenomena tersebut sebagai penyebab polarisasi beracun akibat tindakan tersebut dan menuntut lebih banyak penghormatan terhadap perbedaan keyakinan.

Menurut Iqna, mengutip ML Times, Ahmed Marcouch, Walikota Arnhem, Belanda, dalam pertemuan di dewan kota yang diadakan setelah kegagalan penistaan Alquran oleh kelompok anti-Islam Pegida pada 13 Januari, menuntut pelarangan tentang pembakaran Alquran di negara ini.

Pekan lalu, Edwin Wagensveld, pemimpin partai ekstremis Pegida, mencoba membakar Alquran di Arnhem, namun mendapat perlawanan dari para pengunjuk rasa yang sebagian besar beragama Islam. Konflik ini mengakibatkan cedera dan penangkapan beberapa orang.

Marcouch mengatakan dia prihatin dengan polarisasi beracun yang disebabkan oleh tindakan tersebut dan menyerukan agar lebih menghormati pendapat yang berbeda. Ia juga mengatakan, pembakaran kitab suci dapat membahayakan keamanan nasional karena dapat menimbulkan reaksi keras dari luar negeri. Ia mengatakan telah melakukan kontak dengan Kementerian Luar Negeri sebelum dan sesudah insiden Arnhem. “Saya berharap undang-undang mengizinkan kita untuk tidak pernah melihat anggota Pegida ini sebagai pembakar Alquran di Arnhem,” imbuhnya.

Perdebatan dewan kota dimulai oleh faksi Denk setempat, yang mempertanyakan mengapa Marcouch tidak melarang pembakaran Alquran di Swedia sebelumnya. Marcouch mengatakan, hingga undang-undang tersebut diubah, pihaknya tidak bisa menghalangi Pegida dan pihak lain untuk melakukan aksi serupa di kemudian hari.

Sementara itu, Pegida mengumumkan pada Rabu lalu, bahwa mereka berencana mengadakan pembakaran Alquran lagi di Arnhem pada akhir Maret. Dewan kota mengutuk penistaan dan pembakaran buku-buku dan benda-benda keagamaan dan menganggapnya sebagai serangan terhadap kohesi sosial.

Wagensveld telah beberapa kali menistakan Alquran dalam dua tahun terakhir. Ia membakar dan merobek Alquran di depan gedung sementara parlemen Belanda di Den Haag dan dalam aksi solonya di Utrecht pada tahun 2022 dan 2023. Ia juga ditangkap di Rotterdam dan Den Haag karena mencoba membakar Alquran tanpa mengikuti aturan. Dalam kedua kasus tersebut, kelompok Muslim mengadakan demonstrasi tandingan untuk menentang tindakan Pegida. Tahun lalu, Wagensveld merobek Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Den Haag. (HRY)

 

4196093

captcha