Pameran Alquran Internasional ke-30 di Musholla Teheran memiliki fokus khusus pada subjek seni Islam dan Alquran, dan kehadiran seniman dari berbagai negara, yang sebagian besar bekerja di bidang seni Alquran dan Islam, adalah saksi dari klaim ini.
Mohamed Aboobucker Azeem, seorang seniman dari Sri Lanka, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Iqna tentang pameran ini. “Pameran ini diadakan di negara Islam dan upaya harus dilakukan untuk mengadakan pameran serupa di negara lain, termasuk negara non-Islam. Ini adalah cara untuk mengajarkan konsep-konsep Alquran kepada orang-orang dari agama lain,” ucapnya.
Ia menambahkan bahkan dapat dikatakan bahwa seni itu seperti payung yang dapat menyatukan semua orang. Seni adalah sarana terbaik untuk memublikasikan pemikiran dan gagasan kepada orang lain. Untuk itu, kami melihat peran besar seni Alquran dalam pameran tahun ini.
Di penghujung, Azeem mengatakan ada banyak seniman di bidang seni Alquran di Sri Lanka, dan banyak dari mereka bekerja di bidang kaligrafi.
Merujuk pada bagian seni Islam dan kaligrafi Islam pada pameran Alquran internasional, seniman asal Sri Lanka ini mengatakan: “Menurut saya, bagian terbaik dari pameran ini adalah bagian kaligrafi Islam. Jika kita berbicara langsung dengan non-Muslim tentang masalah Islam dan Alquran, mereka mungkin tidak menerimanya. Tetapi jika kita menyampaikan konsep-konsep Alquran melalui cara lain, seperti kaligrafi, itu akan menarik perhatian dan menimbulkan pertanyaan bagi mereka. Hal ini akhirnya mengubah pandangan mereka tentang Islam dan menyadari bahwa Islam berusaha menyampaikan pesannya melalui seni dan metode kreatif”, ucapnya. (HRY)
4133529