France24 melaporkan, Paus Fransiskus, pemimpin Katolik dunia, akan mengunjungi Irak pada Maret mendatang.
Menurut Louis Raphael Sako, Uskup Agung Gereja Katolik Kaldea di Irak, Paus Fransiskus selama kunjungan berikutnya ke Irak akan bertemu dengan Ayatullah Sistani di Najaf Asyraf.
Menurutnya, pertemuan itu akan berlangsung tertutup dan kedua pihak kemungkinan akan menandatangani "Piagam Persaudaraan Kemanusiaan untuk Perdamaian Dunia" dan sebuah dokumen yang mengecam ekstremisme.
Sebelumnya, paus telah menandatangani dokumen serupa dengan Ahmed Tayeb, Sheikh al-Azhar Mesir. Perjalanan ini dijadwalkan berlangsung dari 5 - 8 Maret.
Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan dalam siaran pers pada bulan Desember: “Kami sangat senang mengumumkan bahwa Paus Fransiskus, pemimpin Katolik dunia, akan mengunjungi Irak. Kunjungan Paus ke Irak, tanah Mesopotamia (baina nahrain) dan tanah para nabi dan tanah Ibrahim adalah peristiwa sejarah dan dukungan dari semua orang Irak.”
Kementerian Luar Negeri Irak menambahkan: Kunjungan ini adalah pesan perdamaian kepada Irak dan seluruh kawasan, dan merupakan tanda persatuan posisi kemanusiaan dalam menghadapi ekstremisme dan konflik, serta memperkuat keragaman, toleransi dan hidup berdampingan.
Vatikan mengumumkan dua bulan lalu bahwa Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan ke Irak Maret mendatang jika kondisinya tepat dalam aspek pandemi Covid-19.
Sebelumnya ada 1,5 juta orang Kristen yang tinggal di Irak, tetapi sekarang jumlah mereka menyusut setelah serangan ISIS di negara itu. (hry)