IQNA

IQNA:

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

13:13 - November 30, 2018
Berita ID: 3472700
ALJAZAIR (IQNA) - Museum nasional karya purbakala dan seni Islam Aljazair menggambarkan bentangan sejarah dan munculnya pelbagai budaya dan peradaban di wilayah dunia ini dan memanifestasikan kemakmuran dan kemegahan peradaban Islam.

Menurut laporan IQNA, Aljazair adalah negara terbesar kedua di Afrika setelah Sudan dan negara terbesar kesepuluh di dunia. Negara ini terletak bertetanggaan dengan Tunisia, Libya, Niger, Mali, Mauritania, Maroko, dan Sahara Barat.

Karena posisi strategisnya dalam sejarah, Aljazair telah menarik perhatian banyak peradaban, dan museum nasional purbakala dan seni Islam di negara ini merupakan kartu identitas yang mencatat semua tahapan sejarah negara tersebut.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Situs web Bawabah al-Ain telah menerbitkan sebuah laporan berjudul “Museum karya sejarah dan seni Islam Aljazair; cermin sejarah” mengkaji karya dan isi museum ini. Dan itu merupakan cermin pelambang sejarah dan budaya kemanusiaan dan perkembangan Islam.

“Museum nasional karya purbakala dan seni Islam Aljazair dibangun pada 1838, tetapi dibuka pada tahun 1897, dan dibangun kembali setelah kemerdekaan setelah kemerdekaan negara ini pada tahun 1962 berdasarkan arsitektur asli Maghreb Arab,” kata laporan itu.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Museum ini memiliki banyak kontribusi dalam menjaga warisan sejarah, budaya dan sosial dari Aljazair dan menyimpan banyak karya seni kuno dan langka, di mana karya-karya ini menjelaskan pelbagai peradaban yang ada sejak awal sejarah di negara ini. Ada juga karya peradaban Firaun, Yunani dan karya-karya yang dikaitkan dengan peradaban Islam di museum ini.

Museum Nasional ini dibagi menjadi tiga bagian; karya dan potongan seni kuno, karya Islam dan koin kuno yang diperkenalkan: sebagai berikut:

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Bagian Karya Kuno

Ada 5 ruang di bagian ini, salah satunya bernama ruang "penyembahan berhala", di mana ada patung, papan dinding dan ubin, yang menggambarkan kepercayaan dan mitos kuno yang terpengaruh dari peradaban Yunani dan demikian juga ibadah-ibadah timur, terutama Mesir dan Suriah, yang marak pada abad ke-2 dan ke-3 di utara Afrika.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Ruang Icosium, salah satu ruang lain di bagian ini, nama kota tua dan Romawi kota Aljir, ibukota Aljazair, yang memamerkan koleksi besar bejana-bejana tembikar Romawi dan beberapa bejana Islam dan juga pameran patung raja-raja Mauritania seperti Cleopatra Selene dan putranya, Ptolemaeus.

Di bagian karya kuno ada juga ruang bernama "Perunggu", yang memperlihatkan koleksi perabot rumah yang terbuat dari tembikar dan hiasan dari gading dan lampu Yunani. Di ruang "patung", juga ditampilkan patung-patung yang berasal dari zaman Romawi dan ditemukan dalam penggalian wilayah Cherchell di Aljazair.

Di ruang "Seni Kristen", bagian karya kuno dan bersejarah museum Aljazair, juga menampilkan karya-karya agama Kristen yang menjelaskan koeksistensi antar agama di dunia Muslim, termasuk karya-karya ini adalah koleksi peti-peti yang terkait para pendeta, yang mana karya-karya ini menunjukkan para pendeta dibunuh atas perintah para kaisar Romawi.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Bagian Karya dan Seni Islam

Bagian karya dan seni Islam adalah bagian baru dari museum ini, yang dibuka pada tahun 2004 yang bertepatan dengan Hari Museum Dunia dan mencakup koleksi karya-karya Islam kuno dan sejarah Islam.

Kain bordir dengan kalimat-kalimat religi dari Mesir dan Yaman, karya-karya yang ditemukan di istana Bani Hammad Aljazair dan mimbar masjid jami Aljir Aljazair, adalah salah satu karya yang dipamerkan di bagian ini, yang kekunoannya kembali pada abad kesembilan hingga kelima belas dan pada masa pemerintahan Murabithun (atau Almoravid).

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Ruang lain di bagian ruang ini adalah karya abad keenam belas hingga abad kesembilan belas, yang menggabungkan dua peradaban Andalusia dan Ottoman. Bejana-bejana keramik dan logam juga logam Andalusia serta mushaf masjid jami, yang termasuk salah satu Alquran tertua di dunia, dan koleksi bejana-bejana emas dan perak era Ottoman adalah contoh dari karya-karya ini.

Bagian ini mencakup sejumlah besar kotak-kotak kayu dan bejana-bejana keramik yang dihias, serta ruang yang didedikasikan untuk presentasi seni-seni Maroko, Tunisia dan Masregh, dan karya kaca, logam, keramik dan karpet.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Ruang Amin al-Umana’, yang merupakan nama "Mohammad Amin al-Umana", seorang seniman Aljazair dan salah satu pemimpin industri tradisional Islam, telah memamerkan beberapa contoh industri kerajinan tangan Amazighi daerah Auras, Mizab dan Al-Qabail.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Ruang Laus bin Abin, nama seorang wanita Aljazair yang menyumbangkan koleksi sutra bersulamnya, yang terkait dengan kekaisaran Ottoman, bersama dengan karpet yang berwarna-warni dan dekoratif mirip sajadah salat daerah Asia Kecil dan kota Kairouan Tunisia ke museum ini.

Di Ruang Muhammad Tamam, juga memamerkan koleksi senjata-senjata Aljazair yang dibuat oleh kabilah Beni Yenni, yang diiringi dengan karya logam yang mencakup perhiasan, emas, gelas dan jam tangan Inggris yang digunakan di Aljazair.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Bagian Koin Kuno

Di Museum nasional karya purbakala dan seni Islam Aljazair, ada juga bagian tentang koin kuno yang mengungkapkan kemunculan pelbagai peradaban sepanjang sejarah di negara ini dan seolah-olah koin ini merupakan dokumen untuk kehidupan politik, sosial, budaya dan seni dari pelbagai periode di Aljazair.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Bagian ini mencakup koin-koin langka yang berkontribusi pada penulisan tahapan sejarah Aljazair dari masa Bauniyah yakni 400 SM hingga zaman Ahmed Bay, pada periode Ottoman pada tahun 1834 dan di bagian ini, tersedia buku "Panduan untuk Semua Koin "oleh para peneliti dan spesialis Aljazair.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

Pada bagian ini, demikian juga menampilkan alat-alat yang digunakan untuk mengidentifikasi koin asli dari koin palsu serta contoh pencetak koin periode Murabithun (pemerintahan yang menominasi Andalusia dan utara Afrika pada paruh kedua abad kelima Hijriah) dan dokumen komprehensif profil uang Aljazair termasuk hal-hal lain yang ada di museum ini yang memungkinkan peneliti untuk mengetahui nama penguasa dan bahasa pada waktu itu dan bahkan hewan-hewan.

Museum Aljazair, Cermin Pelambang Sejarah Kemanusiaan dan Perkembangan Peradaban Islam

http://iqnanews.ru/fa/news/3765432

 

captcha